#
WILUJEUNG SUMPING DI SITUS ABDI

Selasa, 04 Agustus 2009

"Telor Asin"

by : Cah Kangkung

Aku lahir di Brebes, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657, 73 km2, jumlah penduduknya sekitar 1.767.000 jiwa (2003). Brebes terletak di bagian barat Provinsi Jawa Tengah, dan berbatsan langsung dengan Provinsi Jawa Barat.
Kenyataan bahwa penduduk Kabupaten Brebes bertutur dalam bahasa sunda, khususnya daerah Brebes bagian barat daya. Cikakak (kota kelahiranku) merupakan salah satu bagian daerah Brebes barat daya yang mayoritas penduduknya berbahasa sunda.

Di bidang agroindustri, Brebes mempunyai potensi hijauan ternak yang melimpahkan dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan Brebes berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam pototng dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.

Telur asin adalah istilah umum masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari)

Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat di kulit telur. Walaupun selera orang beda-beda telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, kering (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin yang tidak menyengat.

Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat telur asin cukup mudah, bisa dari abu gosok, atau tanah yang dicampur garam dan air, beberapa pembuat telur asin menggunakan sekam yang dibakar, kemudian dibalutkan pada telur-telur yang mentah. Lalu telur yang dibalut "lumpur garam" itu didiamkan selama lebih dari satu minggu. Setelah lebih dari satu minggu, telur dibersihkan dari "lumpur" nya, lalu direbus. Jadi deh telur asin. Ada juga cara lain untuk membuat telur asin tanpa melaburnya dengan "abu gosok", tapi "direndam" dalam toples berisi air garam. Prosesnya sama kok "meresapkan" garam ke dalam telur.

Semua telur bisa dijadikan "telur asin" namun di Brbes telur yang dijadikan "telur asin" adalah telur bebek yang berwarna kehijauan. Alasannya karena telur bebek memiliki kuning telur yang lebih besar dan berwarna terang menarik. Selain dua cara di atas, ada sat cara yang dibilang unik yaitu dengan cara dipanggang. Telur jenis mempunyai kelebihan antara lain bau amin lebih rendah, tidak terlalu asin, kadar air rendah, awet, masir, dan rasanya lebih gurih. Bagi yang ingin mencoba datang saja langsung ke Brebes. Disana banyak berjejer toko-toko di pinggir jalan pantura yang menjual telur asin dari berbagai macam pilihan.

"Selamat Mencoba"
* dari berbagai sumber



0 komentar:

Posting Komentar

Cikakak, Banjarharjo, Brebes